Sinopsis dan Review The Gray Man (2022)

 

Cerita dibuka dengan adegan seorang pria berbaju tahanan, Court Gentry (Ryan Gosling) dan pria berjas hitam, Donald Fritzroy (Billy Bob Thornton). Itu adalah awal perjalanan Court, yang nantinya dikenal dengan nama sandi Sierra Six, yang dicap pengkhianat oleh CIA.

Sebelumnya Six direkrut oleh Donald sebab ia dianggap cocok untuk menjalankan misi rahasia. Selain itu, ia memang paling ahli kabur-kaburan. Tugas Six adalah menghabisi musuh-musuh CIA dan ia lihai dalam hal itu.

Six kemudian diberi tugas untuk menghabisi seorang pria yang katanya berbahaya. Yang tidak ia ketahui awalnya adalah sang target rupanya adalah Sierra, sama seperti dirinya. 

Sierra adalah agen rahasia yang dibentuk oleh Donald yang mempunyai tugas dan keahlian khusus, dan target yang diburu Six adalah Sierra Four. 

Four adalah agen rahasia yang licik. Ia mengetahui kebusukan Denny Carmichael (Rege-Jean Page) dan mengumpulkan banyak bukti dalam sebuah diska lepas. Rupanya karena itulah Four diburu oleh Denny yang mengatasnamakan CIA. 


Six memang berhasil membunuh Four, tapi aset yang dicari oleh Denny tidak diserahkan. Ia segera menyadari bahwa aset itu adalah kelemahan Denny. Segera setelah itu Six menjadi target buruan CIA selanjutnya dan dicap sebagai pengkhianat, pola yang sama seperti saat menjebak Four. 

Cerita selanjutnya beralih pada upaya Six yang kabur dari para anggota CIA dan mengamankan diska itu. Dalam perjalanannya, ia dibantu oleh Dani Miranda (Ana de Armas) yang awalnya kontra dengannya.

Usaha Six untuk kabur semakin sulit sebab Denny meminta Llyoid (Chris Evans) turun tangan. Kalau Llyoid sudah turun tangan, maka kacaulah keadaan sekarang. Llyoid dikenal sebagai sosok yang kejam dalam beraksi. Ia juga tidak pernah segan membunuh siapa saja, termasuk anak kecil dan wanita. 

The Gray Man mungkin tidak istimewa dari segi alur cerita. Film satu ini mengusung formula yang sama seperti kebanyakan film Hollywood yakni tentang seorang agen yang dituduh membelot dan diburu karena memiliki rahasia gelap organisasi. Ditambah lagi tidak ada plot twist yang membuat filmnya terasa istimewa. 

Namun, meskipun tidak inovatif dalam segi cerita, The Gray Man tetapi mempunyai keunggulan lainnya, di antaranya adalah dari aksi kejar-kejaran yang menegangkan dan visual efek yang spektakuler. Elemen visual seperti ini semakin menegaskan inilah ciri khas film-film garapan duo sutradara Russo.

Adegan kejar-kejaran dan penghancuran bangunan di Praha adalah bagian klimaksnya. Ada pula adegan tembak-menembak antara CIA suruhan Llyoid dan polisi setempat menjadi bagian yang seru, apalagi posisinya Six sedang diborgol ke salah satu bangku taman.

Dalam keadaan satu tangan terikat, Six harus berlindung dari berondong senjata dan melepaskan diri dari borgol yang mengikatnya. Siapa yang tidak berdebar menyaksikan adegan tersebut?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SINOPSIS The Witch: Part 2 The Other One

REVIEW NOT OKAY (2022)

SINOPSIS : Decision to Leave (Heojil kyolshim) (2022)